Khamis, 18 Februari 2010

Kata Mutiara Pengorbanan...

Seseorang itu dimuliakan bukanlah disebabkan oleh apa yang dimilikinya, tetapi kerana pengorbanannya untuk memberikan manfaat untuk orang lain.

Sesungguhnya pengorbanan itu bermaksud, usaha seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada penciptanya melalui amal perbuatannya yang ikhlas.

Jujur adalah sebuah pengorbanan yang tidak hanya membuat diri kita terhormat di mata orang lain tetapi lebih utama lagi, terhormat di sisi Allah.

Pejuang sejati boleh dilihat dari seberapa banyak pengorbanan yang diberikan.

Orang yang tidak mahu berkorban adalah orang yang menunjukkan kehinaan dirinya.

Ciri orang yang beriman adalah senantiasa rela berkorban untuk kepentingan umat.

Kesungguhan, kegigihan, keikhlasan dan pengorbanan adalah pilar-pilar cinta sejati.

Tunjukkan rasa cinta kita dengan berkorban kerana tidak ada cinta tanpa pengorbanan.

Allah membenci orang yang bersifat kikir kerana kekikiran itu akan menimbulkan kezaliman dan kedengkian.

Semakin orang itu mencintai apa yang dimilikinya semakin sulitlah dia berkorban untuk orang lain.

Jadilah manusia yang senantiasa mahu berkorban untuk sesama kerana itu menunjukkan kemuliaan akhlak.

Allah sangat mencintai orang-orang yang selalu ingin membahagiakan orang lain dengan apa yang dimilikinya.

Semakin seseorang itu banyak berkorban untuk orang lain, semakin mulialah dia di sisi Allah dan manusia.

Allah mencintai orang yang berkorban dengan harta dan jiwa untuk menegakkan kebenaran.

Allah sangat mencintai orang-orang yang berkorban untuk mendapatkan keredhaanNya, kerana itu menunjukan cinta sejati pada Allah.

Petua Imam Syafie - 4 Perkara Untuk Sihat.....

Empat perkara menguatkan badan
1. makan daging
2. memakai haruman
3. kerap mandi
4. berpakaian dari kapas

Empat perkara melemahkan badan
1. banyak berkelamin (bersetubuh)
2. selalu cemas
3. banyak minum air ketika makan
4. banyak makan bahan yang masam

Empat perkara menajamkan mata
1. duduk mengadap kiblat
2. bercelak sebelum tidur
3. memandang yang hijau
4. berpakaian bersih

Empat perkara merosakkan mata
1. memandang najis
2. melihat orang dibunuh
3. melihat kemaluan
4. membelakangi kiblat

Empat perkara menajamkan fikiran
1. tidak banyak berbual kosong
2. rajin bersugi (gosok gigi)
3. bercakap dengan orang soleh
4. bergaul dengan para ulama

Peringatan Buat Diriku Yang Banyak Bicara....

Rasullullah saw bersabda: Barangsiapa banyak bicaranya, banyak pula kesalahannya. Dan barangsiapa banyak kesalahannya, maka banyak pula dosanya. Dan barangsiapa banyak dosanya, maka api neraka lebih utama untuknya. (Hadith Riwayat Ath-Thabarani)

Seorang arif bijak ditanya: Berapa banyak sifat tercela (aib) yang anda dapati pada anak Adam? Dia menjawab: terlalu banyak untuk bisa dihitung, tetapi aku dapati bahwa satu hal bila digunakan pasti dapat menutupi seluruh aib yang disandangnya, yaitu menjaga lidahnya.


Ya Allah, Engkau lah sebaik-baik Pemelihara. Maka peliharalah lidah kami daripada berbicara yang sia-sia.

Fadhilat jumaat...

ALBAZZAR meriwayatkan bahawa Nabi s.a.w biasa memotong kuku dan menggunting misai sebelum keluar untuk solat Jumaat.

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: Siapa yang membaca surah Ali Imran pada hari Jumaat maka akan didoakan oleh malaikat hingga malam.

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: Siapa membaca pada pagi Jumaat sebelum solat Subuh, Astagh Firullahalladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilahi’ tiga kali, nescaya Allah akan mengampunkan dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.

Dari Abu Hurairah r.a katanya, dia mendengar Nabi s.a.w bersabda: Janganlah kamu berpuasa pada hari Jumaat melainkan bersama satu hari sebelumnya atau sesudahnya.

Pada hari Jumaat dijadikan ada saat mustajab; tiada seorang berdoa bertepatan dengan saat itu melainkan pasti doanya diterima selagi tidak berdoa untuk kejahatan atau memutuskan hubungan keluarga.

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: Siapa yang berwuduk sahaja untuk menghadiri solat Jumaat adalah sudah baik (memadai), tetapi siapa yang mandi maka adalah terlebih baik.

Nabi Muhammad bersabda: Sesungguhnya hari-hari yang utama bagi kamu iaitu hari Jumaat maka perbanyakkanlah membaca selawat padaku kerana bacaan selawatmu itu langsung disampaikan kepadaku (pada hari Jumaat).

Seekor Kucing dan Malapetaka....










عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : “عُذِّبَتِ امْرَأَةٌفِيْ هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيْهَا النَّارُ، لاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ هِيَ حَبَسَتْهَ، وَلاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلأَرْضِ

Abdullah bin Umar r.a meriwayatkan bahwa Rasullah SAW bersabda : “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dipenjara (dikurung) nya hingga kucing tersebut mati dan wanita itu pun masuk neraka, wanita tersebut tidak memberinya makan dan minum saat dia memenjarakan (mengurung) nya dan tidak membiarkannya untuk memakan buruannya” (H.R. Bukhari dan Muslim)

KANDUNGAN HADITS

Islam adalah agama mulia yang mengajarkan kepada para pemeluknya agar selalu berbuat baik kepada sesama umat manusia bahkan kepada segala sesuatu, termasuk kepada binatang. Karena dengan berbuat baik dan mengasihi sesama makhluk hidup, maka akan dapat menghantarkan pelakunya ke surga Allah SWT.

Dalam hadits ini Rasulullah SAW menceritakan kisah seorang wanita yang menyiksa seekor kucing dengan beberapa kejahatan yang dilakukannya. Wanita tidak saja mengurungnya, namun dia juga tidak memberi makan dan minum kucing kepada kucing tersebut, bahkan dia juga tidak melepaskannya hingga kucing tersebut bisa mencari makanannya sendiri. Sehingga, karena perbuatannya yang buruk ini menyebabkan wanita tersebut kelak akan masuk kedalam neraka. Hadits ini memberikan peringatan keras kepada siapa pun agar memperlakukan makhluk hidup termasuk seekor kucing dengan perlakuan yang baik, atau manusia harus berperi’kehewanan’ kepada binatang yang juga sama-sama makhluk hidup ciptaan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda :

“إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شفَرْتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ”. “

Sesungguhnya Allah mewajibkan (kamu) untuk berbuat baik atas segala sesuatu, apabila kamu hendak membunuh, maka lakukan pembunuhan itu dengan baik dan apabila kamu hendak menyembelih, maka lakukan penyembelihan itu dengan baik. Dan hendaknya salah seorang diantara kalian menajamkan alat pemotongnya dan menjadikan sembelihanya itu merasa nyaman”. H.R. Muslim

Demikian Rasulullah SAW memberikan suatu pesan bahwa Allah SWT mewajibkan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu hinga kepada binatang yang akan disembelih pun, kita diperintahkan untuk melakukanya dengan cara-cara yang baik.

Nyawa manusia lebih berharga

Dalam hadits ini juga ada isyarat dari Rasulullah SAW untuk memperlakukan binatang dengan baik dan tidak boleh menyiksanya, karena barang siapa menyakiti atau menyiksa seekor binatang tanpa sebab tertentu yang dibenarkan apalagi sampai membunuhnya, maka Allah SWT pasti akan memberikan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Kalau pun binatang tersebut di duga kuat sangat membahayakan, maka ia boleh dibunuh tanpa harus menyiksanya. Karena memang demikian pesan Rasulullah SAW agar kita dapat memperlakukan segala sesuatu dengan baik. Di sinilah salah satu letak mulianya agama Islam, kepada binatang saja kita diwajibkan untuk berlaku baik, dan kalau pun harus membunuhnya, itu dilakukan dengan cara yang baik pula. Apalagi makhluk hidup itu bernama manusia, demikian banyak, orang dengan mudahnya ‘menghilangkan’ nyawa dengan cara yang tidak dibenarkan. Padahal di dunia hukumannya amat berat dan di akhirat tentunya lebih berat lagi. Islam sebagai agama mulia, bukan saja mengajarkan kepada pemeluknya agar menjaga ‘hilangnya’ nyawa manusia, tetapi dia juga mengajarkan agar menjaga nyawa seekor binatang.
Dengan demikian kita akan dapat berlaku baik kepada manusia atau kepada binatang

Anjing Pun Menjadi Penyebab Masuk Surga

Ada beberapa riwayat yang menceritan kisah penyebab akan masuknya seseorang ke dalam surga kelak, diantara adalah ketika seorang laki-laki yang dalam perjalanannya merasakan dahaga, kemudian dia pun minum dari sebuah sumur, namun ketika dia selesai meminum dari air tersebut, dia pun melihat seekor anjing yang menjulurkan lidahnya ke tanah karena kehausan, lalu laki-laki tersebut pun kembali mengambil air dari di sumur itu kemudian diberikan ke anjing yang sedang kehausan. karena dia telah menolong anjing tersebut yang sedang kehausan dengan memberikannya minum. Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa seorang wanita pezina Kita juga ingat bagaimana seorang anak manusia masuk sorga disebabkan dia memberi minum seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya karena kehausan.

Khurafat kucing Banyak pemahaman khurafat atau kisah-kisah bohong yang sama sekali tidak ada dasarnya yang selama ini diyakini oleh kebanyak orang bahwa apabila menabrak kucing akan menimbulkan malapetaka yang akan menimpa orang yang menarbaknya. Jelas ini tidak benar dan tidak mendasar, kalau pun itu terjadi maka lakukan penguburan dengan baik. Demikian semoga kita bisa menyayangi makhluk hidup yang ada disekitar kita. Wallahu a’lam.

Ust. H. Taufik Hamim Effendi, Lc, MA
(Dosen kampussyariah.com)

Rabu, 17 Februari 2010

Ya Allah!!! Aku Mahu Berubah!!!

YA ALLAH..
SYUKUR DI ATAS NIKMAT PANCAINDERA-MU..
DENGAN PENGLIHATAN…
AKU DAPAT MELIHAT SEGALA KEKUASAAN-MU…
MENGAGUMI SEGALA KEBESARAN-MU…
NAMUN..
DENGANNYA JUALAH…
AKU MELAKUKAN KEMUNGKARAN PADA-MU..
MENJERUMUSKAN DIRIKU KE LEMBAH DOSA..
MELIHAT PADA YANG TAK SEPATUTNYA...
MEMBUATKAN DIRI INI ALPA
SAAT HIDAYAH-MU TIBA..
SEKETIKA KU TERSEDAR…
MUNGKIN BELUM TERLAMBAT…
UNTUKKU PAHATKAN DALAM DIRI…
BAHAWA…
AKU MAHU BERUBAH…!!!

YA ALLAH…
JIKA DULU AKU ANGKUH DI BUMI-MU…
ALHAMDULILLAH…
HIDAYAH-MU MEMATAHKAN KEANGKUHANKU..
MEMBANGUNKAN SIFAT MALU…
YANG SELAMA INI TERSOROK DALAM DIRI..
KU TUNDUKKAN PANDANGANKU…
YANG SELAMA INI MELIAR...
KU TIMBULKAN KEKELIRUAN..
PADA TEMAN-TEMAN..
KU TEMPIS SEGALA TEGURAN SINIS..
KU TEKADKAN DALAM KALBUKU...
BAHAWA…
AKU MAHU BERUBAH…!!!

YA ALLAH…
JIKA DULU AKU LALAI DALAM MENUNAIKAN HAK-MU...
TERLEKA DENGAN DUNIAWI…
TERKADANG KU ABAIKAN UKHRAWI…
SUBHANALLAH…
SESUNGGUHNYA KEKUASAAN-MU YANG PALING AGUNG...
KAU SEDARKANKU DI SAAT AKU HANYUT…
MASIH TAK TERLAMBAT…
UNTUK SUATU PERUBAHAN…
KU AKUR PADA KEKUASAAN-MU…
LANTAS…
KU LAUNGKAN DALAM HATIKU…
AKU MAHU BERUBAH…!!!

YA ALLAH…
KU POHON HIDAYAH-MU…
DUHAI AYAHANDA & BONDA…
SAHABAT-SAHABAT…
SERTA..
TEMAN-TEMAN…
BANTULAH DAKU…
BIMBINGLAH DAKU…
DALAM MENCARI…
CINTA YANG PALING AGUNG..
CINTA YANG ESA…
SESUNGGUHNYA…
AKU MAHU BERUBAH…!!!

Jejak Syurga Atau Jejak Neraka......

Kita sekarang dihidupkan oleh Allah, di bumi Allah dan di dalam zaman yang Allah tentukan. Selepas itu kita akan dikembalikan, sama ada disedari atau tidak ke salah satu daripada dua negeri yang kekal abadi iaitu syurga atau neraka.

Sekarang kita sedang berjalan ke destinasi yang kita sendiri pilih - syurga atau neraka. Allah menyediakan dua jalan untuk kita pilih. Terpulanglah kepada kita untuk memilih sama ada jejak ke syurga atau jejak ke neraka.

Namun begitu, Allah sudah memberitahu kita di dalam Al-Quran, tentang betapa nikmatnya kehidupan dan pengalaman manis di syurga. Begitu juga dijelaskan betapa azabnya kehidupan dan pengalaman ngeri di neraka. Nabi Muhammad saw. juga menguatkan lagi melalui hadith-hadithnya yang masih segar dibaca dan didengar hingga ke hari ini.

Sebagai makhluk yang diberikan kesempurnaan akal fikiran, manusia boleh berfikir kesan dan risiko yang bakal diterima akibat dari sesuatu tindakannya. Setiap sesuatu itu ada sebab-musababnya. Allah masukkan seseorang ke syurga kerana dalam hidupnya di dunia ini, dia memilih jalan ke syurga. Begitu juga Allah masukkan seseorang itu ke neraka kerana dalam hidupnya dia sengaja memilih jalan ke neraka. Terpulang kepada kita hendak mengikuti jejak syurga atau jejak neraka...

Pilih dan ikutlah jalan ke syurga sebagaimana yang disenaraikan di bawah:

beramal semasa muda lagi
bertolong-tolongan kerana Allah
jauhi diri dan keluarga dari zina
mendidik anak kewajipan beragama
mendirikan solat wajib dan sunat
bertahajjud di tengah malam
menangis dan menginsafi diri kerana takut akan ALlah
bersedekah, menderma dan berwakaf secara senyap
berpaut hati pada masjid
sentiasa belajar hal-ehwal agama
sembahyang berjemaah
selalu berada di tempat pengajian agama
menziarahi orang sakit
mengiringi mayat hingga ke kubur
mengadakan khenduri cara Islam
mendamaikan pergaduhan
menolong anak yatim dan miskin
dan lain-lain perkara kebajikan
Pada masa yang sama hindarilah jejak neraka yang disenaraikan di bawah:
tidak mengajar anak hal-hal keagamaan
kaya tapi bakhil
menipu
mengambil arak, dadah dan yang memabukkan
mengadakan majlis maksiat
berzina
memakan harta anak yatim
meringankan sembahyang
tidak mengeluarkan zakat
panjang angan-angan dan tak mahu bertaubat
meninggalkan sembahyang
durhaka kepada ibu bapa
berbuat fitnah
suami dayus (membebaskan isteri)
ibu bapa dayus (membebaskan anak)
makan harta haram
berbohong dan berdusta
menggunakan sihir
dengki dan khianat

Sementara kita diberi peluang oleh Allah untuk memilih jalan yang menentukan nasib kita pada masa hadapan, marilah sama-sama kita saling bantu-membantu menegakkan amar makruf dan nahi mungkar yang dewasa ini sudah kurang berfungsi dan tidak diberi keutamaan lagi.
Sekian, wassalam.

Malu Kerana Allah S.W.T......

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
"Malu itu sebahagian dari iman"

Di dalam hadis yang lain Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
"Malulah kamu sekelian kepada Allah dengan sebenar-benarnya. "
"Wahai Rasulullah bukankah kita sudah malu dengan Allah?"
Sabda Nabi s.a.w : "Bukan itu yang di namakan malu dengan Allah, akan tetapi yang di namakan malu dengan Allah yang sesungguhnya adalah orang yang sudah boleh menjaga kepalanya dari maksiat dan apa yang ada di kepalanya, dan menjaga perutnya jangan sampai masuk barang yang haram, dan menjaga kemaluannya jangan sampai berzina, dan menjaga tangan dan kakinya dari perbuatan maksiat, dan ingat dengan mati, dan ingat bahawa dirinya akan rosak. Dan barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan akhirat hendaklah meninggalkan kesenangan dunia dan memilih kebahagiaan akhirat daripada dunia, barangsiapa yang sudah dapat mengerjakan semua yang telah tersebut di atas barulah orang tersebut di namakan orang yang malu kepada Allah, orang yang malu kepada Allah adalah orang yang malu bila melakukan maksiat sehingga tidak jadi mengerjakan maksiat dan itulah yang di namakan malu yang sesungguhnya."

Seseorang yang mempunyai budi pekerti yang baik adalah mereka yang rasa malu bila mengerjakan maksiat. Sentiasa berbuat baik, benar perkataannya, tidak berkata dengan perkataan yang keji (lucah), sedikit bicaranya kecuali ada menfaatnya, banyak amal soleh, sedikit kesalahannya, tidak berlebih-lebihan dalam semua perkara, suka menyambung persaudaraan, bersopan santun, banyak bersabar, sentiasa bersyukur kepada Allah, kasih sayang terhadap orang lain, menjaga diri dari yang tercela, tidak mudah marah, tidak mengadu domba (menghasut) orang lain, tidak mengumpat, tidak dengki dan iri hati, tidak bakhil, kalau dia mencintai sesuatu hanya kerana Allah dan membenci sesuatu juga kerana Allah dan kalau dia marah juga marah kerana Allah.

Ramai wanita Islam hari ini mendedahkan aurat tanpa rasa segan silu. Menampakkan perhiasan diri tanpa ada perasaan malu kepada Allah s.w.t. Bersolek berlebih-lebihan, berwangi-wangian, pakaian yang menjolok mata hingga menampakkan bentuk tubuh badannya dan seksi, kadangkala merobah bentuk asal wajahnya dengan di lakukan pembedahan pelastik, menggunakan botox dan lain-lain, semua ini tidak menampakkan ciri-ciri wanita soleha.

Di sudut yang lain pula, kita lihat gejala sosial telah melanda dengan hebatnya para remaja lelaki dan perempuan berdua-duaan dan berpasang-pasangan tanpa segan dan malu memenuhi taman-taman bunga, pusat membelli belah, tepi-tepi pantai dan pusat-pusat hiburan. Dalam keadaan seperti ini siapakah yang perlu di salahkan? Untuk mengubati penyakit-penyakit ini setiap kita (ibu bapa, guru-guru,alim ulama', para da'i, pertubuhan dan persatuan Islam, jemaah Islam dan jabatan Agama Islam) berperanan dan bersatu tenaga untuk merawat dan jalankan proses pemulihannya. Kita tidak boleh menggunakan cara dan kaedah lain, melainkan kembali kepada kaedah rawatan yang di jalankan oleh Rasulullah s.a.w iaitu membaiki aqidah dan keimanan manusia terlebih dahulu sebelum membaiki kelemahan-kelemahan yang lain.

Apabila proses tarbiyyah dan dakwah berjalan dan berfungsi sepenuhnya di dalam masyarakat, akan lahirlah individu-individu muslim mukmin yang beriman dan bertakwa kepada Allah s.w.t dan perasaan malu kepada Allah s.w.t berfungsi dalam kehidupan kita.

Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Al-Quran...

Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :
Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat.

Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Abdullah : "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh."
Wanita tua :
"Salaamun qoulan min robbi rohiim." (QS. Yaasin : 58)
("Salam sebagai ucapan dari Tuhan maha kasih")
Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?"
Wanita tua :
"Wa man yudhlilillahu nothing lah hadiyalahu." (QS : Al-A'raf : 186 )
("Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya")
Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.

Abdullah : "Kemana anda hendak pergi?"
Wanita tua :
"Subhanalladzi asra bi 'abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqsa." (QS. Al-Isra' : 1)
("Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam dari masjid haram ke masjid aqsa")
Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa.

Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini?"
Wanita tua :
"Tsalatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10)
("Selama tiga malam dalam keadaan sihat")
Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?"
Wanita tua :
"Huwa yut'imuni wa yasqiin." (QS. As-syu'ara' : 79)
("Dialah pemberi saya makan dan minum")

Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu?"
Wanita tua :
"nothing in lam tajidu maa-an fatayammamu sha'idan thoyyiban" (QS. Al-Maidah : 6)
("Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih")

Abdulah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mahu menikmatinya?"
Wanita tua :
"Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil." (QS. Al-Baqarah : 187)
("Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam")

Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?"
Wanita tua :
"Wa man tathawwa'a khairon nothing innallaaha syaakirun 'aliim." (QS. Al-Baqarah : 158)
("Barang siapa melakukan sunnah lebih baik")

Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?"
Wanita tua :
"Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS. Al-Baqarah : 184)
("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui")

Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?"
Wanita tua :
"Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun 'atiid." (QS. Qaf : 18)
("Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid")

Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?"
Wanita tua :
"Wa lah taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam'a wal bashoro wal fuaada, kullu ulaaika kaana 'anhu mas'ula." (QS. Al-Isra' : 36)
("Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan")

Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya."
Wanita tua :
"lah tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum." (QS.Yusuf : 92)
("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu")

Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan."
Wanita tua :
"Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah." (QS Al-Baqoroh : 197)
("Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya")
Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :
Wanita tua :

"Qul lil mu'miniina yaghdudhu min abshoorihim." (QS. An-Nur : 30)
("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka")
Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap :
Wanita tua :
"Wa maa ashobakum min mushibatin nothing bimaa kasabat aidiikum." (QS. Asy-Syura' 30)
("Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri")

Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu."
Wanita tua :
"nothing fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79)
("Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman")
Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan wanita tua itu naik.

Abdullah : "Silahkan naik sekarang."
Wanita tua :
"Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ila robbinaa munqolibuun." (QS. Az-Zukhruf : 13-14)
("Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhan kami")
Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita itu berkata :
Wanita tua :
"Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19)
("Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu")
Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair,
Wanita tua itu berucap :
Wanita tua :
"Faqraa-u maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20)
("Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an")

Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak."
Wanita tua :
"Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh : 269)
("Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu")
Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Apakah anda mempunyai suami?"
Wanita tua :
"lah tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS. Al-Maidah : 101)
("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu")
Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?"
Wanita tua :
"Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS. Al-Kahfi : 46)
("Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia")
Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.

Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?"
Wanita tua :
"Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl : 16)
("Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk")
Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan.

Abdullah : "Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?"
Wanita tua :
"Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125)
("Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi")
"Wakallamahu musa takliima" (QS. An-Nisa' : 146)
("Dan Allah berkata-kata kepada Musa")
"Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. Maryam : 12)
("Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh")
Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.
Wanita tua :
"Fab'atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS. Al-Kahfi : 19)
("Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu")
Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :
Wanita tua :
"Kuluu wasyrobuu hanii'an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah" (QS. Al-Haqqah : 24)
("Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu")

Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. saya belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya."
Ketiga anak muda ini secara serempak berkata :

"Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, karena kuatir salah bicara."
Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya pun berucap :
"Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS. Al-Hadid : 21)
("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar")

Doa dan Harapan....

Ya Allah pemilik kesempurnaan cinta sejati,
Maha Pengasih, Maha Damai dan Maha Indah,
Penguasa tunggal langit dan bumi,
bukakanlah bagi kami sehingga dapat mendengar suaramu,
yang berasal dari dalam diri yang terdalam…

Sehingga kami dapat menjadikan namaMu Al-Khaliq sebagai panduan,
menjadi hambamu yang kreatif, inovatif dan produktif,
bagi menolong hamba-hambaMu yang lemah, yang diperalatkan.
Jangan biarkan kami menjadi manusia-manusia perosak
dengan apa yg kami ciptakan,
kami tidak sanggup bertanggungjawab ke atasnya di hadapanMu kelak…

Tuhan yg ku kasihi, ku cintai,
Allah Yang Maha Kuasa
biarlah sinar matahari, tiupan angin
serta keberadaanMu yg meliputi segala sesuatu di alam semesta,
membersihkan diriku yg kotor,
menyegarkan jiwaku yg penat,
dan mengubati hatiku yg sakit...

Carta Dosa.....

JASA ANDA DI DUNIA




ANUGERAH ANDA DIAKHIRAT



1. Meninggalkan sembahyang


- Ular Saqar sedang menunggu



2. Melewat-lewatkan sembahyang


- Neraka WAIL sedang menganga



3. Meringan-ringankan syariat


- Mendapat pandangan murka Al-Jabbar



4. Mengumpat peribadi orang


- Gunting neraka sedang diasah



5. Menyebarkan gossip atau fitnah


- Duri- duri menanti anda di taman neraka



6. Tidak menjaga pergaulan


- Libasan api neraka dijanjikan



7. Tidak berakhlak dengan manusia


- Kemurkaan Allah bersama mu..



8. Menyakiti hati orang dengan lisan


- Masuklah mana-mana pintu neraka



9.Meringankan amanah


- Angkatlah seberkas kayu dari neraka



10.Bersangka buruk


- Amalan baik diambil orang

Agar Mudah Mengerjakan Solat Malam.....

Pertama, jangan banyak makan dan minum

Salah seorang ahli ibadah mengatakan, “Wahai para hamba, janganlah kalian banyak makan, kerana kalian akan banyak minum, lalu kalian akan tidur, sehingga akan terhalang daripada mendapat banyak kebaikan, dan kalian pun akan mendapat kerugian yang besar. seterusnya, kalian akan banyak menyesal menjelang kematian!”

Inilah pesan yang begitu bernilai. Ya, jangan kita banyak makan agar tidak menghalang kita dari solat malam. Mari kita lakukan, dan tunjukkan tanggungjawab sepenuhnya. Jangan anda fikir ini urusan yang ringan!


Kedua, jangan terlalu memeras tenaga di waktu siang
Antara perkara yang akan membantu anda untuk mengerjakan solat malam adalah, janganlah berlebihan dalam menggunakan tenaga diwaktu siang semasa bekerja. anda mungkin akan mengatakan, “Ini adalah kata – kata yang sangat Ideal! Sebab pekerjaan ini bukanlah pilihan sendiri. pekerjaan di waktu siang itu merupakan pekerjaan yang berat. dengan nasihat ini, anda sedang meminta kami untuk melakukan sesuatu yang mustahil!”

Ya, anda boleh katakan begitu wahai saudaraku. namun, cubalah meluangkan sedikit masa untuk tidur sekejap di waktu siang serta jangan lupakan niat dan matlamat.

Saya gembira, anda telah menyambut hangat faktor – faktor penolong ini dan mulai berusaha merealisasikannya.



Ketiga, hindari maksiat

Ini merupakan faktor penolong yang paling penting. salah seorang Tani’in mengatakan, “Janganlah kalian berbuat maksiat kepada Allah di waktu pagi, nescaya kalian akan mampu mengerjakan solat malam.”

Sufyan atas-Tsauri rahimahullah juga mengatakan, “Saya terhalang melakukan solat malam selama lima bulan akibat sebuah dosa yang saya lakukan.” Beliau pun ditanya, “Dosa apakah itu?”. Beliau menjawab, “Saya melihat seseorang sedang menangis, kemudian saya katakan, ‘Ini adalah orang yang riya’!’ ”

Sesungguhnya dosa umpama tali yang mengikat manusia. Marilah kita melepaskan tali ini dengan penyesalan, istigfar, dan taubat.



Keempat, lakukan dengan bertahap

Ini juga merupakan faktor yang tidak kurang pentingnya dengan yang sebelum ini. Janganlah anda kerap menghidupkan semangat yang sekejap dengan mengatakan, “Saya akan mengerjakan solat sepanjang malam setiap hari!”. Tetapi jadikanlah semangat dan motivasi anda ini sebagai semangat yang seimbang dan teratur. Berwaspadalah pada pintu penipuan syaitan. Semangat yang teratur merupakan gerbang menuju perlaksanaan ibadah ini dengan jayanya. mulailah dengan dua rakaat ringan sebelum tidur dan terus tekunlah mengerjakannya selama sebulan. Sehingga tidak ada hari yang dilalui tanpa mengerjakannya. Lalu tambahlah sedikit, dan seterusnya tambahlah setahap, demi setahap lagi.

Hayatilah, saudaraku “Agama itu mudah. Selamilah ia dengan lembut.” (hari. Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra)

(dipetik daripada Ibadah Sepenuh Hati;Amru Khalid, dalam bab Solat)